Selasa, 01 Desember 2009

Hadiah Ulang Tahun

Jum'at tanggal 20 Nopember suamiku memberi kabar.
"Dik hari Minggu aku pergi ke padang"
Aku melotot menatapnya tajam ga percaya. Kok bisa, padahal hari minggu tanggal 22 Nopember adalah hari ulang tahunku. Kok malah ditinggal pergi. Memang sih biasanya kami tidak pernah merayakan rame-rame. paling cuma makan malam bersama dengan menu special ditambah kue tart dan sebatang lilin. Kami sekeluarga bersama anak-anak makan sambil bercerita macam-macam. kadang diselingi nonton Film kesukaan anak-anak.
Kemudian tatapanku meredup, aku menenangkan gemuruh amarah hatiku. Toh ini demi tugas. Meski air mata meleleh kuantar juga suamiku ke bandara pada Minggu pagi tanggal 22 Nopember tepat di Hari Ulang Tahunku.
SEpanjang malam anaku ga bisa tidur. "Mana Bapak, Bu?" Hiks...tambah sedih dan giris hatiku. Akhirnya sampai larut malam barulah ke tiga anaku tertidur pulas membawa mimpi semoga Bapaknya besok pulang membawa mobil=mobilan pesanan mereka.
Senin larut malam tanggal 23 Nopember, aku menunggu kedatangan suamiku bersama anak-anak. Mereka sengaja tidak tidur menunggu kedatangannya. jam 10 pintu rumah diketuk. tiga anaku berhamburan keluar

"Bapak pulang, bawa uang, sekeranjang!"

Bahagianya, senyumku tak berhenti mengembang. apalagi ketika Ia membuka kotak kecil berwarna merah dan kuning emas. Sebentuk cincin berkepala kerbau mencuat dari balik tutupnya yang berpita merah.

"Untukmu" katanya tanpa ekspresi.

Ah, suamiku memang ga romantis. tapi ia tahu aku begitu mencintainya.

Cincin itu adalah cincin pengabdian selama ia bekerja di perusahaan selama 10 tahun. dan ia mengambilnya jauh-jauh ke kota Padang hanya untk mengambilnya. dan dipersembahkan untukku.

Terima kasih. Kan kujaga cintamu sampai nafas terakhirku.